Senin, 04 Januari 2016

Pentingnya Fungsi dan Peran Seni dalam Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar



Pentingnya Fungsi dan Peran Seni dalam Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar
A.      Fungsi Seni dalam Pendidikan Seni Rupa di SD
Fungsi seni di Sekolah Dasar adalah:
1.        Sebagai media ekspresi
Seringkali anak kurang mampu mengeluarkan isi hatinya lewat bahasa lisan, dan bagi anak, bahasa tulisa lebih sulit untuk digunakan mengungkapkan isi hatinya. Dalam keadaan seperti itu, seni dapat membantu mengekspresikan idenya.
2.        Sebagai Media Komunikasi
Komunikasi mengandung arti keinginan untuk menyampaikan sesuatu pada orang lain. Keinginan berkomunikasi dapat melaui berbagai media seperti suara, tulis, gerak, dan gambar. Melalui suara komunikasi dapat diwujudkan dalam bentuk nyanyian atau musik.
3.        Sebagai Media Bermain
Bermain merupakan ekspresi babas yang paling jelas yang ada pada anak-anak, merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh anak-anak yang paling murni. Bermain dapat dilaksanakan dalam pelajaran kesenian. Baik secara disadari maupun tidak, dalam kegiatan ini, anak dapat bermain sesuai pembawaannya. Karena kegiatan kesenian cenderung kearah artistic, maka kegiatan bermain juga cenderung pada permainan artistic.
4.        Sebagai Media Pengembangan Bakat Seni
Pendidikan seni rupa yang ideal memberikan kesempatan kepada anak yang berbakat untuk memelihara dan mengembangkan bakatnya sejak awal masa sekolahnya, sehingga ia dapt menjadi senirupawan.
B.       Peran Seni dalam Pendidikan Seni Rupa di SD
Dalam dunia pendidikan terutama untuk Sekolah Dasar, seni mempunyai peran yang penting untuk menunjang perkembangannya. Banyak hal yang dapat diperoleh oleh siswa dengan belajar seni, yaitu sebagai berikut:
1.        Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya (ekspresi bebas).
2.        Melatih imajinasi anak, ini merupakan konsekuensi logis dalam kegiatan ekspresi supaya dalam berekspresi seorang anak mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu dengan latihan imajinasi yang dapat berangkat dari pengamatan maupun hasil rekapitulasi kejadian yang telah di rekam oleh otak.
3.        Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
4.        Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif.
5.        Mampu memberikan pembinaan keterampilan yaitu dengan membina kemampuan praktek berkarya seni kerajinan. Hal ini berguna untuk mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal hidup di kemudian hari.
6.        Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara.
7.        Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta kepekaan artistik sebagai dasar berekpresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah menyiapkan anak untuk berpengetahuan, bercakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
8.        Menumbuh kembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.
Seni sebagai alat pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-mata bertujuan untuk mendidik anak menjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk menjadi kreatif. Seni merupakan aktivitas permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Selain itu, seni juga mempunyai peran penting terutama dalam konstelasi kurikulum pendidikan, antara alain yaitu:
1.        Seni sebagai bahasa visual
Anak usia Sd dalam kehidupannya sangat dekat dengan kegiatan kesenian atau dapat dikatakan “tiada hari tanpa seni”. Kegiatan berseni merupakan kebutuhan anak dalam mengutarakan pendapat, berkhayal atau berimajinasi, bermain, belajar memahami bentuk yang ada di sekitar anak, dan merasakan perasaan (gembira, sedih, dll). Dalam konteks seni berperan mengemukakan pendapat tampak ketika anak menyanyi atau menari ataupun menggarka bertema maupun tanpa tema.
2.        Seni membantu pertumbuhan mental
Perkembnagan simbol rupa terjadi pada saat anak ingin menyatakan bentuk yang difikirkan, dirasa, atau dibayangkan. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan dengan perkembangan usia mental anak. Pada suatu ketika pertumbuhan badan seorang anak lebih cepat daripada perkembangan pikirannya. Ketidaksejajaran perkembangan anak tersebut menyebabkan puls perkembangan gambar anak dengan gambar lain yang normal, oleh karena itu terjadi variasi gambar anak. Hal ini seiring dengan perkembangan nalar pada diri anak. Bagi anak yang mempunyai perkembangan yang berbeda, dimana fungsi nalar sudah berkembang lebih cepat dari pada ekspresinya maka peristiwa tersebut berpengaruh juga dalam gambar. Beberapa figur akan diungkapkan berbeda dengan anak yang lainnya, anak di suatu tempat tidak akan sama dengan yang lain. Namun, pada dasarnya pada usia SD yang lain. Perkembangan emosinya ditandai oleh perkembangan keseniannya. Kondisi ini akan berubah jika perkembangan penalaran anak juga berubah. Sekitar tujuh sampai dengan delapan tahun (antara kelas I dan II) merupakan usia perkembangan penalaran anak, amak pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah. Hasilnya terdapat anak yang penalarannya dan perasaannya kuat. Biasanya tipe anak yang kuat cenderung menggambar dengan nuasa garis lebih dominan. Maka figur atau objek lukisan ditampilkan lebih realitis. Sedangkan anak bertipe perasaam (emosional) ditunjukkan dalam gambar berupa blok-blok warna yang kuat dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok daripada yang lain.
3.        Seni membantu balajar bidang lain
Dalam mendidik dan membimbing seorang anak diperlukan pengembangan kecerdasan yang berupa linguistik (bahasa), matematika, visual (spasial), kinestetik (perasaan), musikal, interpersonal maupun intuisi. Kecerdasan ini akan dimunculkan oleh setiap mata pelajaran. Namun demikian, mempunyai karakteristik tugas misalnya linguistik mengembangkan keberanian tampil mengemukakan pendapat. Jika seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan.
Sumber:
 http://rumahtugasa209.blogspot.com./2011/10/pendidikan-kesenian-fungsi-seni.html?m=1 http://threenafathy.blogspot.com/2013/05/fungsi-seni-rupa-di-sd.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar