Senin, 04 Januari 2016

Aliran Positivisme



Aliran Positivisme
Paham ini muncul di Prancis yang dipelopori oleh Auguste Comte (1798-1857). Menurutnya untuk menciptakan masyarakat baru yang serba teratur, maka perlu adanya perbaikan jiwa atau budi terlebih dahulu. Menurut Comte pemikiran atau jiwa atau budi manusia berkembang dalam tiga tahap atau zaman: zaman teologis, zaman ontologis atau metafisis dan zaman positivistis.
Tingkat pertama adalah tingkat teologi, yang menerapkan segala-segalanya pengaruh dan sebab-sebab yang melebihi kodrat, tingkat kedua ialah tingkat metafisika yang hendak menerangkan segala sesuatunya melalui abstraksi, tingkat yang ketiga ialah tingkatan positif yang hanya menghiraukan yang sungguh-sungguh serta sebab-akibat yang sudah tertentukan.
Pada masa Comte haruslah mengabdikan ilmu yang disebut positif. Di samping matematika, fisika, dan biologi dalam ilmu kemasyarakatan pun semangat positif ini harus dimasukkan. Apa-apa yang tidak positif  itu akan dapat kita alami dan dalam pada itu baiklah orang mengatakan bahwa ia tidak tahu saja.
Dengan demikian pada prinsipnya zaman postif adalah zaman ketika orang tahu, tiada gunanya untuk berusaha mencapai pengenalan teologis, maupun pengenalan metafisis. Ia tidak mau melacak asal dan tujuan terakhir seluruh alam semesta ini, atau melacak hakikat yang sejati dari segala sesuatu yang berada di belakang segala sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hukum dalam 3 zaman atau tidak tahap ini bukan hanya berlaku bagi perkembangan rohani seluruh umat manusia, tetapi juga berlaku bagi setiap orang sendiri-sendiri. Di samping itu hukum 3 zaman ini berlaku di bidang ilmu pengetahuan sendiri. Segala ilmu pengetahuan semula dikuasai oleh pengertian-pengertian teologis, sesudah itu dikeruhkan oleh pemikiran metafisis, dan akhirnya tiba di zaman hukum-hukum positif yang cerah. Mengenai ilmu pengetahuan diajarkan demikian, bahwa pengaturan ilmu pengetahuan yang berarti harus disesuaikan dengan pembagian kawasan gejala-gejala atau penampakan-penampakan yang dipelajari ilmu itu.
Paham ini tidak hanya besar pengaruhnya di bidang filsafat, akan tetapi juga besar pengaruhnya di bidang ilmu-ilmu yang lain. Dalam hal ini terbukti Comte menjadi besar pengaruhnya dalam sosiologi. Pengaruh positivisme tampak pula dalam ilmu jiwa, logika, sejarah dan kesusilaan.
Sumber:
Sudarsono, Drs. 2008. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar