Guru sebagai Motivator bagi Peserta Didik agar Menjadi Penerus Bangsa yang Berbudi Pekerti Luhur
Guru sebagai Motivator bagi Peserta Didik agar Menjadi Penerus
Bangsa yang Berbudi Pekerti Luhur
A.
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari Bahasa Latin “Movere” yang berarti “Menggerakkan”.
Motivasi juga berasal dari Bahasa Inggris “Motivation”
yang berarti “Dorongan”. Kata kerjanya adalah “to motivate” yang berarti mendorong, menyebabkan, dan merangsang.
Mc Donald mengatakan bahwa Motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya
motivasi belajar yaitu : Motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar
sebagai keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar untuk mencapai tujuan. Ini
merupakan usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif – motif
pada diri murid yang menunjang kegiatan kearah tujuan – tujuan belajar.
B. Teori Motivasi
Ada
beberapa Teori Motivasi, diantaranya adalah :
1. Teori Motivasi Frederick Herzberg
Menurut
Herzberg, ada dua faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan, yaitu :
a. Faktor Higiene adalah faktor yang
memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk hubungan antar
manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dsb.
b. Faktor Motivator adalah faktor yang
memotivasi sesorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang terdiri dari
achievement, pengakuan, kemajuan, tingkat kehidupan, dsb.
2.
Teori Motivasi Victor Vroom
Motivasi
tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan, sedangkan
motivasi rendah jika usahanya menghasilkan sesuatu yang kurang dari harapan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
a.
Ekspektasi (harapan), yaitu keberhasilan
pada suatu tugas.
b.
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang
apa yang terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas.
c.
Valensi, yaitu respon terhadap outcome
seperti perasaan positif, netral, atau negatif.
C. Jenis – Jenis Motivasi
Motivasi
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik.
1. Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal
dari dalam diri individu karena terdapatnya tanggung jawab internal terhadap
diri sendiri.
2. Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang
berasal dari luar individu. Motivasi ini banyak dilakukan di sekolah dan di
dalam masyarakat.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dijadikan
titik pangkal pedagogis guru. Karena adakalanya guru menghadapi siswa yang
belum memiliki motivasi belajar yang baik. Sehingga guru bisa berpegang pada
motivasi ekstrinsik yang berupa hadiah atau hukumah agar guru dapat memperbaiki
disiplin dalam diri siswa.
D. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar
Berikut
ini adalah faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada siswa :
1.
Ciri – ciri pembelajaran
2.
Kemampuan pembelajaran
3.
Kondisi pembelajaran
4.
Kondisi lingkungan pembelajaran
5.
Unsur – unsur dinamis belajar
pembelajaran
6.
Upaya guru dalam membelajarkan
pembelajaran
Untuk itu, ada beberapa upaya agar guru dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Mengoptimalkan penerapan prinsip –
prinsip belajar.
2.
Mengoptimalkan unsur – unsur dinamis
pembelajaran.
3.
Mengoptimalkan kemampuan yang telah
dimiliki dalam belajar.
4.
Mengembangkan cita – cita dalam belajar.
5.
Mengaitkan materi pembelajaran dengan
pengalaman siswa diluar lingkungan.
6. Menciptakan iklim dan suasana dalam
kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk menghindari kegagalan.
7.
Memberitahukan hasil ulangan.
8. Berpartisipasi dalam kegiatan
ekstrakurikuler guna meningkatkan hubungan kemanusiaan dengan siswa.
9.
Membentuk kompetensi yang sehat.
10. Menggunakan
intensif baik berupa materi maupun nonmateri secara wajar.
11. Menggunakan
hukuman dan teguran secara wajar.
E. Cara – cara Menumbuhkan Motivasi Belajar pada
Siswa
Sebagai
komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi
belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya
untuk menumbuhkan motivasi belajar pada siswa, diantaranya :
1.
Memilih cara dan metode mengajar yang
tepat termasuk memperhatikan penampilannya.
2.
Menginformasikan dengan jelas tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
3.
Menghubungkan kegiatan belajar dengan
minat siswa.
4.
Melibatkan siswa secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran, misalnya : melalui kerja kelompok.
5.
Melakukan evaluasi dan menginformasikan
hasilnya kepada siswa.
6. Melakukan improvisasi yang bertujuan
menciptakan rasa senang terhadap belajar, misalnya kegiatan belajar diselingi
dengan games atau bernyanyi.
7.
Menanamkan nilai atau pandangan hidup
yang positif tentang belajar.
8.
Menceritakan kerberhasilan para tokoh
dunia tentang bagaimana mimpi – mimpi serta cara mereka meraih mimpi tersebut.
9.
Memberikan respon positif kepada siswa
ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan dalam belajar, misalnya dengan
memberikan pujian atau hadiah.
Sumber:
Lestari
S., Sudi, dkk. 2013. Strategi Belajar dan
Pembelajaran, (Jakarta: Unindra Press)
Republika.
(2012, 4 November).
(http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-pendidikan/12/11/04/mcy0ia-guru-tk-penting-kuasai-psikologi-anak)
http://sa.itb.ac.id/Ketentuan%20Lain/UUNo142005(Guru%20&%20Dosen).pdf
http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf
http://vincentmark.wordpress.com/2011/07/08/ing-ngarso-sung-tulodo-ing-madyo-mbangun-karso-tut-wuri-handayani/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar