Senin, 04 Januari 2016

Guru sebagai Motivator bagi Peserta Didik agar Menjadi Penerus Bangsa yang Berbudi Pekerti Luhur

Guru sebagai Motivator bagi Peserta Didik agar Menjadi Penerus Bangsa yang Berbudi Pekerti Luhur
A.   Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari Bahasa Latin “Movere” yang berarti “Menggerakkan”. Motivasi juga berasal dari Bahasa Inggris “Motivation” yang berarti “Dorongan”. Kata kerjanya adalah “to motivate” yang berarti mendorong, menyebabkan, dan merangsang.
Mc Donald mengatakan bahwa Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu : Motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar sebagai keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar untuk mencapai tujuan. Ini merupakan usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif – motif pada diri murid yang menunjang kegiatan kearah tujuan – tujuan belajar.
B.   Teori Motivasi
Ada beberapa Teori Motivasi, diantaranya adalah :
1.    Teori Motivasi Frederick Herzberg
Menurut Herzberg, ada dua faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan, yaitu :
a.     Faktor Higiene adalah faktor yang memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dsb.
b.       Faktor Motivator adalah faktor yang memotivasi sesorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang terdiri dari achievement, pengakuan, kemajuan, tingkat kehidupan, dsb.
2.    Teori Motivasi Victor Vroom
Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan, sedangkan motivasi rendah jika usahanya menghasilkan sesuatu yang kurang dari harapan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
a.         Ekspektasi (harapan), yaitu keberhasilan pada suatu tugas.
b.     Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas.
c.         Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan positif, netral, atau negatif.
C.   Jenis – Jenis Motivasi
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1.        Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu karena terdapatnya tanggung jawab internal terhadap diri sendiri.
2.        Motivasi Ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu. Motivasi ini banyak dilakukan di sekolah dan di dalam masyarakat.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat dijadikan titik pangkal pedagogis guru. Karena adakalanya guru menghadapi siswa yang belum memiliki motivasi belajar yang baik. Sehingga guru bisa berpegang pada motivasi ekstrinsik yang berupa hadiah atau hukumah agar guru dapat memperbaiki disiplin dalam diri siswa.
D.   Faktor – faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada siswa :
1.         Ciri – ciri pembelajaran
2.         Kemampuan pembelajaran
3.         Kondisi pembelajaran
4.         Kondisi lingkungan pembelajaran
5.         Unsur – unsur dinamis belajar pembelajaran
6.         Upaya guru dalam membelajarkan pembelajaran
Untuk itu, ada beberapa upaya agar guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.         Mengoptimalkan penerapan prinsip – prinsip belajar.
2.         Mengoptimalkan unsur – unsur dinamis pembelajaran.
3.         Mengoptimalkan kemampuan yang telah dimiliki dalam belajar.
4.         Mengembangkan cita – cita dalam belajar.
5.         Mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman siswa diluar lingkungan.
6.       Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk menghindari kegagalan.
7.         Memberitahukan hasil ulangan.
8.     Berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler guna meningkatkan hubungan kemanusiaan dengan siswa.
9.         Membentuk kompetensi yang sehat.
10.     Menggunakan intensif baik berupa materi maupun nonmateri secara wajar.
11.     Menggunakan hukuman dan teguran secara wajar.
E.   Cara – cara Menumbuhkan Motivasi Belajar pada Siswa
Sebagai komponen yang secara langsung berhubungan dengan permasalah rendahnya motivasi belajar siswa, maka guru harus mengetahui beberapa hal yang bisa dilakukannya untuk menumbuhkan motivasi belajar pada siswa, diantaranya :
1.         Memilih cara dan metode mengajar yang tepat termasuk memperhatikan penampilannya.
2.         Menginformasikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
3.         Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa.
4.         Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, misalnya : melalui kerja kelompok.
5.         Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya kepada siswa.
6.      Melakukan improvisasi yang bertujuan menciptakan rasa senang terhadap belajar, misalnya kegiatan belajar diselingi dengan games atau bernyanyi.
7.         Menanamkan nilai atau pandangan hidup yang positif tentang belajar.
8.         Menceritakan kerberhasilan para tokoh dunia tentang bagaimana mimpi – mimpi serta cara mereka meraih mimpi tersebut.
9.         Memberikan respon positif kepada siswa ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan dalam belajar, misalnya dengan memberikan pujian atau hadiah.
Sumber:
Lestari S., Sudi, dkk. 2013. Strategi Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Unindra Press)
Republika. (2012, 4 November). (http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-pendidikan/12/11/04/mcy0ia-guru-tk-penting-kuasai-psikologi-anak)
http://sa.itb.ac.id/Ketentuan%20Lain/UUNo142005(Guru%20&%20Dosen).pdf
http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf
http://vincentmark.wordpress.com/2011/07/08/ing-ngarso-sung-tulodo-ing-madyo-mbangun-karso-tut-wuri-handayani/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar